Disamping
Shalat memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, shalat juga
memiliki fadhilah yang amat mulia yang tak ternilai dengan sesuatu yang
berwujud materi. Sebagai bukti nyata, shalat 'Sunnah fajar'. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata bahwa 'pahalanya' lebih baik dari Dunia seisinya sejak awal
diciptakannya hingga Hari Kiyamat kelak dengan segala kenikmatan yang
terkandung di dalamnya.
Jika pahala shalat-sunnah saja seagung itu, lalu bagaimana
lagi dengan shalat yang hukumnya wajib, tentu jauh lebih besar dan mulia
daripada itu.
Namun, untuk meraih fadhilah-fadhilah tersebut,
tentu tidaklah mudah, mustahil diperoleh dengan sekadar bermain-main,
mengerjakannya apa adanya, sekedar sahnya saja, tanpa memperhatikan
kesempurnaannya. Tapi ia butuh kesungguhan, pengorbanan dan elusan dada.
fadhilah-fadhilah tersebut adalah :
Shalat Adalah Cahaya di Dunia dan di Akherat.
Saudaraku!, di Hari
Kiyamat, setiap manusia akan dibangkitkan dalam suasana kegelapan yang
begitu mencekam, sehingga setiap manusia butuh cahaya yang bisa
menuntunnya untuk melakukan perjalan akhirat yang masih sangat panjang
dan mengerikan. Maka setiap orang, akan diberi cahaya oleh Allah Ta'ala tergantung amalan-amalannya ketika ia hidup di Dunia, Allah Ta'ala berfirman:
تَجْرِي
مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ يَسْعَى
نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ
جَنَّاتٌ /الحديد : 12
"Pada hari engkau akan
melihat orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, betapa cahaya
mereka bersinar didepan dan disamping kanan mereka, dikatakan kepada
mereka, "pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga-surga
yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.
Demikian itulah kemenangan yang agung." (QS.al-Hadid:12)
Akan tetapi pada Hari itu,
cahaya orang-orang munafiq akan dipadamkan dan tidak diberikan cahaya
sedikit pun. Sebagaimana Allah Ta'ala berfirman pada ayat selanjutnya :
يَوْمَ
يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ لِلَّذِينَ آَمَنُوا
انْظُرُونَا نَقْتَبِسْ مِنْ نُورِكُمْ قِيلَ ارْجِعُوا وَرَاءَكُمْ
فَالْتَمِسُوا نُورًا فَضُرِبَ بَيْنَهُمْ بِسُورٍ لَهُ بَابٌ بَاطِنُهُ
فِيهِ الرَّحْمَةُ وَظَاهِرُهُ مِنْ قِبَلِهِ الْعَذَابُ /الحديد: 13)
"Pada hari orang-orang
munafiq laki-laki dan perempuan berkata kepada orang-orang
beriman,"Tunggulah kami!, kami akan mengambil cahayamu."(Kepada mereka)
dikatakan."Kembalilah kamu kebelakang dan carilah sendiri cahaya
(untukmu)." Lalu di antara mereka dipasang dinding (pemisah) yang
berpintu. Di sebelah dalam ada rahmat dan di luarnya hanya ada adzab."(QS.al-Hadid:13)
Abdullah ibnu Mas'ud radiallahu 'anhu
berkata tentang ayat di atas: "Cahaya mereka (orang-orang beriman)
bersinar di depan dan di samping kanan mereka, sesuai dengan kadar
amalan mereka. Mereka menyeberangi 'ash-Shirath' (jembatan).
Diantara mereka ada yang cahayanya sebesar gunung, ada yang setinggi
pohon kurma, ada yang setinggi orang berdiri, dan yang paling sedikit
adalah yang cahayanya sebesar ibu jarinya, sesekali padam dan menyala."
Ad-Dhahhaq Rahmatullah Alaih berkata: "Tidak seorang pun, kecuali diberi cahaya di Hari Kiyamat. Jika telah sampai kepada ash-Shiroth,
dipadamkanlah cahaya orang-orang munafiq. Ketika orang-orang beriman
menyaksikan kejadian itu, mereka merasa takut kalau-kalau cahaya mereka
dipadamkan sebagaimana orang-orang munafiq itu, sehingga mereka-pun
berdo'a: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah cahaya kami!."
Maka, jagalah Shalat tersebut, sebab ia adalah cahaya yang amat benderang di Hari Kiyamat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Maka, jagalah Shalat tersebut, sebab ia adalah cahaya yang amat benderang di Hari Kiyamat. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
والصلاة نور /رواه مسلم, 223, باب فضل الوضوء
"Dan shalat itu adalah cahaya."(HR.Muslim)
Dalam sebuah do'a, Nabi pun mengajarkan kita agar meminta cahaya tersebut kepada Allah Azza Wa Jall :
" اللهم
اجعل في قلبي نورا وفي بصري نورا وفي سمعي نورا وعن يميني نورا وعن يساري
نورا وفوقي نورا وتحتي نورا وأمامي نورا وخلفي نورا واجعل لي نورا " وزاد
بعضهم : " وفي لساني نورا (متفق عليه, مشكاة المصابيح :رقم 1195, باب صلاة الليل, باب صلاة الليل)
"Ya
Allah, jadikanlah cahaya dalam hatiku, pada penglihatanku,
pendengaranku, sebelah kanan dan kiriku, atas dan bawahku, depan dan
belakangku, dan jadikanlah cahaya untukku", -pada sebahagian riwayat-
"dan (jadikan) cahaya pada lisanku ."(Muttafaq 'Alaih)
Shalat Adalah Amalan Yang Paling Afdhol.
Abdullah Ibnu Mas'ud radiallahu Ta'ala 'anhu bertanya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
أي العمل أحب إلى الله ؟ قال :" الصلاة على وقتها," قال: ثم أي ؟ قال :" بر الوالدين
قال: ثم أي ؟ قال :" الجهاد في سبيل الله /رواه البخاري و مسلم
"Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah?, Beliau menjawab, 'Shalat pada waktunya',aku berkata: 'kemudian apa lagi?', Beliau menjawab, 'Berbuat baik kepada kedua orang tua', ,aku berkata: 'kemudian apa lagi?', Beliau menjawab, 'Berjihad di jalan Allah'."
Shalat adalah kunci untuk meraih kemenangan dan Surga Firdaus.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
"Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu' dalam shalatnya."(QS.al-Mu'minun :1-2)
'Keberuntungan' bagi orang-orang beriman dalam ayat ini adalah janji Allah Azza wa Jall yang pasti, buah dari kekhusyu'an mereka dalam shalat. setelah Allah Azza wa Jall
mensifati mereka dengan sifat-sifat diatas, Allah kemudian
menghadiahkan kepada mereka apa yang merupakan cita-cita utama setiap
insan ketika hidup di dunia, yaitu Surga Firdaus,
[ أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ (10) الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ (11) ]
"Mereka itulah yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi (surga) Firdaus, mereka kekal di dalamnya"(QS al-Mu'minun :10-11)
Tentang keagungan Surga Firdaus, Rasulullah telah bersabda :
إن
في الجنة مائة درجة أعدها الله للمجاهدين في سبيل الله ما بين الدرجتين
كما بين السماء والأرض فإذا سألتم الله فاسألوه الفردوس فإنه أوسط الجنة
وأعلى الجنة /رواه البخاري, رقم 2637, باب درجات المجاهدين في سبيل الله .
يقال هذه سبيلي وهذا سبيلي
"Sesungguhnya
di surga, terdapat seratus derajat (tingkatan), yang Allah persiapkan
untuk para Mujahidin fi sabilillah. Antara satu derajat ke derajat
lainnya, jaraknya antara langit dan bumi. Maka jika kalian meminta
kepada Allah, mintalah (surga)'al-Firdaus', karena ia adalah pertengahan
dan puncak surga"(HR.al-Bukhari)
Shalat Adalah Syifa' (penyembuh) Dari Segala Jenis Penyakit.
Allah Ta'ala berfirman :
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
"Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesungguhnya shalat itu berat kecuali terhadap orang-orang yang khusyu'."(QS.al-Baqarah :45-46)
Ibnu Jarir Rahimahullah berkata: "Diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya suatu ketika Beliau melewati Abu Hurairah radiallahu 'anhu yang sementara dililit sakit perut, maka Beliau berkata kepadanya, 'Apakah kamu sedang sakit perut?', Ia menjawab, 'na'am (iya)', Maka Rasulullah r berkata, 'Berdiri dan shalatlah! Karena sesungguhnya shalat itu adalah syifa'(penyembuh)'."
Ibnu Jarir Rahimahullah berkata: "Diriwayatkan dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bahwasanya suatu ketika Beliau melewati Abu Hurairah radiallahu 'anhu yang sementara dililit sakit perut, maka Beliau berkata kepadanya, 'Apakah kamu sedang sakit perut?', Ia menjawab, 'na'am (iya)', Maka Rasulullah r berkata, 'Berdiri dan shalatlah! Karena sesungguhnya shalat itu adalah syifa'(penyembuh)'."
Shalat
bukan hanya penyembuh dari penyakit-penyakit medis, akan tetapi ia juga
adalah syifa' dari penyakit 'syahwat' dan 'syubhat' yang merupakan akar
segala penyakit. Kesabaran menegakkan shalat akan mengikis sedikit demi
sedikit penyakit syahwat, dan setiap do'a dan ayat yang dibaca dalam
shalat adalah penyembuh dari penyakit syubhat. Diantaranya, firman Allah
:
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
"Tunjukilah kami jalan yang lurus(5)Jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat(6) dan bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan yang Engkau sesatkan(7)"(QS; al-Fatihah : 6-7)
Ayat
ini minimal dibaca delapan belas kali sehari semalam, dan ia adalah
Syifa' yang paling mujarab untuk menyembuhkan penyakit syubhat itu.
Silahkan mencobanya dengan ikhlas!.
Shalat Adalah Pencegah Dari Perbuatan Keji dan Mungkar.
Allah Ta'ala berfirman :
...وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ
مَا تَصْنَعُونَ (45)
"Sesungguhnya shalat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar"(QS.al-'Angkabut:45)
Ibnu katsir Rahimahullah menukil perkataan Abu al-'Aliyah Rahimahullah
tentang ayat di atas bahwa beliau berkata: "Shalat mengandung tiga hal.
Shalat yang didalamnya tidak ada ke tiga hal itu, maka itu bukan
shalat, yaitu ;Ikhlas, khusyu', dan dzikir. Ikhlas; mendorong kepada
kebaikan, khusyu'; mencegah dari maksiat, dan dzikir kepada keduanya
(mendorong kepada kebaikan dan mencegah dari maksiatan)."
Al-Imam al-Qurthubi Rahimahullah
berkata: "Diriwayatkan dari sebahagian para salaf bahwa jika mereka
akan melaksanakan shalat, kulit mereka bergetar dan pucat, maka (salah
seorang dari mereka) ditanya tentang penyebab hal itu, ia pun berkata:
"Sesungguhnya (dalam shalat) saya sedang berdiri di hadapan Allah Azza wa jall.
Jika hal ini terjadi (yakni kulit bergetar dan pucat) ketika dihadapan
Raja-Raja dunia, apatahlagi dihadapan 'Raja diraja'; Allah Rabb al-'alamin."
Kemudian lebih lanjut beliau berkata: "Maka shalat seperti ini mesti
mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Barang siapa yang shalatnya
berkisar pada sah atau tidaknya saja; tanpa kekhusyu'an, dzikir dan
kelebihan di dalamnya; seperti shalat kami, -andaikan diterimah- maka
shalatnya tidak akan menambah manzilahnya (derajatnya), dan jika dia
terus-menerus melakukan maksiat, maka shalatnya tidak akan menahannya
untuk semakin jauh dari Allah azza wa jall. Hal ini sebagaimana
yang diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud, al-Hasan dan al-A'mash radiallahu
'anhum, mereka berkata: "Barang siapa yang shalatnya tidak mencegahnya
dari maksiat dan kemungkaran, maka shalatnya, tidak akan menambah
baginya kecuali hanya bertambah jauh dari Allah Azza Wa Jall."
Shalat Adalah Penghapus Dosa.
Abu Hurairah radiallahu 'anhu berkata: "Saya telah mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
أرأيتم
لو أن نهرا بباب أحدكم يغتسل منه كل يوم خمس مرات, هل يبقى من درنه شيء؟,
قالوا : لا يبقى من درنه شيء , قال : فذالك مثل الصلوات الخمس, يمحو الله
بهن الخطايا. (متفق عليه)
"Bagaimana
menurut kalian, jika terdapat sungai yang mengalir di depan pintu
(rumah) salah seorang di antara kalian. Tiap hari ia mandi darinya
sebanyak lima kali, masihkah akan tersisa dakinya?. Para sahabat
berkata: 'Tidak akan tersisa sedikit pun'. Rasulullah kemudian bertutur
:'Seperti itulah perumpamaan shalat lima waktu, Allah Ta'ala mengampuni
dengannya dosa-dosa (hambanya)."(Muttafaq 'Alaih)
Abdullah Ibnu Mas'ud radiallahu 'anhu meriwayatkan bahwa seorang lelaki telah mencium seorang wanita (yang haram baginya), maka ia pun datang kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam dan memberitahukan apa yang telah ia perbuat. Hingga turunlah ayat yang berbunyi :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى
لِلذَّاكِرِينَ
"Dan
tegakkanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada
bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus
kesalahan-kesalahan. Itulah peringatan bagi orang yang selalu mengingat."(QS.Hud:114)
Orang tersebut berkata: "Apakah ayat tersebut turun untukku?", Rasulullah berkata: "untuk seluruh ummatku."(Muttafaq 'Alaih)
Shalat Adalah Pemberi Solusi Dari Segala Persoalan.
Allah Subhanahu wa Ta'ala
senantiasa membukakan jalan keluar dari setiap persoalan hambaNya yang
bertaqwa. Dan di antara buah utama ketaqwaan itu adalah menjaga dan
memelihara shalat, Allah Ta'ala berfirman :
...وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
(2)
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى
اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ
اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (3)
"Dan
siapa yang bertaqwa kepada Allah, maka (Allah) akan memberikan solusi
(masalahnya)(2) dan memberikan rezki dari arah yang ia tidak
sangka-sangka. Dan barang siapa bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah
akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan
urusan-Nya. Sungguh Allah melaksanakan ketentuan bagi setiap makhluk (3)"(QS at-Tholaq:2-3)
Pada ayat yang lain, Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ (45
"Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, sesungguhnya shalat itu berat kecuali terhadap orang-orang yang khusyu'."(QS al-Baqarah :45-46)
Tiapkali Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam diperhadapkan kepada suatu masalah, Beliau segera mengerjakan shalat. Huzaefah ibnu al-Yaman radiallahu 'anhu menuturkan:
كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا حزبه أمر صلى / قال الشيخ الألباني : حديث حسن
"Jika ada suatu persoalan yang menimpa Nabi r, Beliau mengerjakan shalat."(HR.Abu Dawud)
Suatu ketika Ibnu Abbas radiallahu 'anhu
-dalam keadaan musafir- mendengar kabar wafat saudaranya; Qutsam,
sehingga Beliau pun diminta untuk tidak meneruskan perjalanan. Maka
beliau meminggirkan tunggangannya dari jalan, kemudian shalat dua
raka'at memanjangkan duduknya. Setelah shalat, beliau berdiri menuju
kendaraanya dan membaca ayat "Dan mintalah pertolongan dengan sabar dan
shalat,."(al-Baqarah. 45)
Bekas Sujud Tidak Akan Tersentuh Api Neraka
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إذا أراد الله رحمة من أراد من أهل النار أمر الله الملائكة أن يخرجوا من يعبد
الله
فيخرجونهم ويعرفونهم بآثار السجود وحرم الله على النار أن تأكل أثر السجود
فيخرجون من النار فكل ابن آدم تأكله النار إلا أثر السجود / رواه البخاري
ومسلم)
"Jika Allah Ta'ala ingin mengasihi siapa saja diantara
penghuni neraka, Ia memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan
siapa yang beribadah kepada-Nya, maka para malaikat pun mengeluarkan
mereka (dari neraka) dan mengenalinya melalui bekas sujud (mereka). Dan
Allah Subhanahu wa Ta'ala mengharamkan bekas sujud (termakan) Api
Neraka, sehingga mereka pun keluar dari neraka. Setiap Anak cucu Adam
termakan Api Neraka kecuali bekas sujud(nya)"(HR.al-Bukhari dan Muslim)
Shalat
adalah kesempatan emas bagi Pelaku maksiat untuk bertoubat dan kembali
kepada Rabbnya untuk memperoleh magfirah dan hidayahNya, serta
memadamkan bara Api Neraka yang telah ia nyalakan sendiri akibat
kedurhakaan karena memperturutkan syahwatnya.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إن لله ملكا ينادي عند كل صلاة يا بني آدم قوموا إلى نيرانكم التي أوقدتموها فأطفئوها
(حديث حسن لغيره)
(حديث حسن لغيره)
"Sesungguhnya Allah Azza Wa Jall
memiliki malaikat yang menyeru pada setiap waktu shalat dan berkata
"Wahai anak cucu Adam…berdirilah kepada api(Neraka) yang telah kalian
nyalakan maka padamkanlah..!(melalui shalat itu)"(Hasan Lighairihi)
Shalat Adalah Kunci Segala Kebaikan
Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata dalam Zaad al-Maad-nya bahwa :
- Shalat mendatangkan rezki,
- Shalat menyehatkan badan,
- Shalat menolak gangguan,
- Shalat mencegah penyakit,
- Shalat menguatkan hati,
- Shalat membuat wajah bercahaya,
- Shalat menenangkan jiwa,
- Shalat menghilangkan rasa malas,
- Shalat menggiatkan anggota badan,
- Shalat membangkitkan tenaga,
- Shalat melapangkan dada,
- Shalat menyehatkan rohani,
- Shalat menerangi hati,
- Shalat menjaga nikmat,
- Shalat mendatangkan berkah,
- Shalat menjauhkan dari gangguan syaithon, dan
- Shalat mendekatkan kepada Allah.
Dari
Ali bin Abi Tolib menerangkan, Nabi bersabda dalam sebuah Hadis tentang
Fadilah Sholat, ketika ditanya oleh serombongan Kaum Yahudi :
1. SHOLAT ZUHUR
Saat nyalanya Neraka Jahanam maka tidak seorang Mukmin yang melakukan sholat itu, melainkan diharamkan atasnya uap jahanam pada hari qiyamat.
2. SHOLAT ASHAR
Saatnya Nabi Adam memakan buah larangan, maka tidak seorang Mukmin yang melakukan sholat itu, melainkan keluar dosanya seperti baru dilahirkan dari perut ibunya
3. SHOLAT MAGHRIB
Saat itu diterima taubat Nabi Adam, maka tidak seorang mukmin yang melakukan sholat itu dengan ikhlas dan minta sesuatu dari Allah melainkan pasti diberiNYA.
4. SHOLAT ISYA
1. SHOLAT ZUHUR
Saat nyalanya Neraka Jahanam maka tidak seorang Mukmin yang melakukan sholat itu, melainkan diharamkan atasnya uap jahanam pada hari qiyamat.
2. SHOLAT ASHAR
Saatnya Nabi Adam memakan buah larangan, maka tidak seorang Mukmin yang melakukan sholat itu, melainkan keluar dosanya seperti baru dilahirkan dari perut ibunya
3. SHOLAT MAGHRIB
Saat itu diterima taubat Nabi Adam, maka tidak seorang mukmin yang melakukan sholat itu dengan ikhlas dan minta sesuatu dari Allah melainkan pasti diberiNYA.
4. SHOLAT ISYA
Maka
kubur itu gelap dan hari qiayamatpun gelap, maka tidak seorang mukmin
yang berjalan dalam kegelapan untuk melakukan sholat Isya berjama'ah,
melainkan diharamkan Allah dari terkena api neraka dan diberi penerangan
saat menyebrang diatas jembatan shirot.
5. SHOLAT SUBUH
Maka
tidak seorang mukmin yang mengerjakannya dalam berjamaah selama 40 hari
berturut-turut (bila wanita sedang datang bulan tidak dihitung, jadi
setelah selesai datang bulan maka sholatnya tetap dilanjutkan),
melainkan diberi ALLAH dua kebebasan, yaitu kebebasan dari Neraka dan
kebebasan dari sifat munafik.
ISI SHOLAT :
1. Membesarkan ALLAH (sewaktu takbir)
2. Mengagungkan ALLAH (sewaktu ruku)
3. Memuji ALLAH /Menghambakan (sewaktu sujud)
4. Mengesakan ALLAH
5. Berdoa
Sholat Taubat 2 rakaat paling baik dilakukan setelah sholat Maghrib
Amalan sholat sebelum disampaikan kepada ALLAH maka akan melewati 7 lapis pemeriksaan Malaikat kecuali pada waktu sholat Maghrib, maka amalan sholat maghrib langsung disampaikan kepada ALLAH tanpa pemeriksaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar